MENEJEMEN ORGANISASI
Pokok Bahasan :
1.
Pengertian,
fungsi dan manfaaat manajemen
2.
Manajemen
organisasi non profit
Tujuan :
1.
Mengerti
dan memahami fungsi, manfaat dan bentuk – bentuk manajemen
2.
Mengetahui
bagaimana memilih dan menerapkan manajemen yang tepat.
Pendalaman
Materi
Bila dipelajari dari literatur manajemen, maka
akan jelas bahwa isitilah manajemen mengandung tiga pengertian, pertama :
Manajemen sebagai proses kedua : Manajemen sebagai kolektifitas orang yang
melakukan manajemen dan ketiga : Manajemen sebagai suatu seni ( ART ) dan
sebagai ilmu.
Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan dan pengawasan dari pada sumber daya, terutama sumber daya manusia
untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
FUNGSI
– FUNGSI DASAR MANAJEMEN
1.
Planning ( Perencanaan )
Adalah pemilihan sekumpulan kegiatan
dan pemutusan selanjutnya ada yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh
siapa.
Tipe – tipe planning :
a.
Rencana
strategi ( strategic planning )
Proses pemilihan tujuan – tujuan
organisasi, penentuan strategi, kebijakasanaan dan program – program strategis
yang diperlukan untuk tujuan yang sudah
ditetapkan.
b.
Rencana
operasional ( operasional planning )
Rencana operasional ini dibagi menjadi
dua :
@
Rencana
operasional sekali pakai : Adalah rencana untuk mencapai tujuan organiasi
tertentu yang tidak dapat berulang dalam bentuk yang sama di waktu mendatang.
@
Rencana
operasional tetap : Adalah rencana yang berupa kebijaksanaan, prosedur dan
aturan yang ditetapkan dan akan terus ditetapkan sampai perlu diadakan
perubahan ataupun dihapus.
Tahap – tahap planning :
a.
Menentukan
tujuan atau serangkaian tujuan
b.
Merumuskan
keadaan / kondisi saat ini
c.
Mengidentifikasi
segala kemudahan dan hambatan
d.
Mengembangkan
rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
Syarat – syarat planning :
a.
Tujuan
dirumuskan dengan jelas
b.
Sederhana
/ simple tetapi tidak remeh, tidak terlalu tinggi tetapi rasional, mudah
dipahami dan dilaksanakan.
c.
Sifatnya
fleksibel ( dapat menyesuaikan )
d.
Ada
keseimbangan planning ke luar dan kedalam
e.
Membuat
analisa dan pengelompokan kegiatan yang direncanakan
Manfaat Planning :
a.
Tujuan
dapat sesuai dan jelas
b.
Merupakan
guide ( petunjuk ) bagi anggota
c.
Merupakan
control/alat pengendali pelaksanaan kerja organisasi
d.
Menjamin
sumber – sumber secara efektif dan efisien
e.
Memudahkan
koordinasi
2.
Organizing ( Pengorganisasian )
Adalah proses pengelompokan orang –
orang, alat – alat, tugas dan tanggung jawab atau wewenang sedemikian rupa
sedemikian rupa sehingga tercipta satu kesatuan kerja yang utuh dalam rangka
mencapai tujuan.
Proses
Organizing :
a.
Perumusan
tujuan harus jelas dan lengkap, baik bidang, ruang lingkup, sasaran keahlian,
serta peralan yang diperlukan sehingga diketahui besar kecilnya organisasi.
b.
Penetapan
tugas pokok, yaitu sasaran yang dibebankan pada organisasi untuk dicapai.
c.
Perincian
kegiatan / membuat skala prioritas.
d.
Pengelompokan
kegiatan
e.
Departementasi
yaitu proses penobatan fungsi – fungsi menjadi kesatuan kerja, misalnya : biro,
bagian, dll.
f.
Penetapan
otoritas / wewenagn / kekuasaan.
g.
Staffing
/ rekrutmen / penarikan anggota.
3.
Actuating ( penggerakan )
Adalah tindakan untuk mengusahakan
agar semua anggota / orang mau melaksanakan dan berusaha untuk mencapai tujuan
sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
4.
Controlling ( pengawasan )
Adalah tindakan yang mengusahakan agar
setiap kegiatan yang dilakukan tidak menyimpang dari rencana yang sudah
ditetapkan.
Tehnik pengawasan :
a.
Pengawasan
preventif/steering control yaitu pengawasan yang bersifat pencegahan dari
kemungkinan penyimpangan kegiatan yang dilakukan.
b.
Pengawasan
pantangan / yes no control yaitu
pengawasan yang berupa ketentuan tentang hal yang boleh dilakukan dan
hal yang tidak boleh dilakukan.
c.
Pengawasan
remedial / post action control yaitu pengawasan yang bersifat pengobatan
terhadap terjadinya hal – hal yang menyimpang dari perencanaan.
LEADERSHIP ( KEPEMIMPINAN )
|
Pokok
Bahasan :
1.
Teori
munculnya pemimpin di masyarakat
2.
Tipologi
kepemimpinan
3.
Pola
kepemimpinan efektif
Tujuan
:
1.
Peserta
memahami teori munculnya pemimpin di masyarakat
2.
Perserta
memahami karakteristik, sosok dan citra diri seorang pemimpin
3.
Peserta
memahami bagaimana peran dan tanggung jawab seorang pemimpin sebagai bentuk
kepemimpinan yang efektif
Pengertian
Kepemimpinan merupakan masalah yang sangat
penting dalam menejemen. Bahkan ada yang menilai bahwa kepemimpinan adalah
jantungnya intinya menejemen. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk dapat
menggerakkan dan membina orang atau kelompok orang – orang, sehngga mau berbuat
/ berkarya secara efektif dan efesien dalam rangka mencapai tujuan
administrasi.
Leadership dan manajemen bisa sama dan bisa
berbeda. Dapat dikatakan bahwa semua leader adalah manajer, tetapi tidak semua
manajer menjadi leader. Manajer biasanya menggunakan kekuasaan yang melekat
pada jabatannya atau organisasinya untuk memipin orang. Sedangkan seorang
leader biasanya mempengaruhi orang lain dengan gaya dan keahliannya memimpin
tanpa mengendalikan kekuasaan. Adapaun konsepsi mengenai kepemimpinan harus
selalu dikaitkan dengan tiga hal penting, yaitu :
1.
Kekuasaan
2.
Kewibawaan
3.
Kemampuan
A. TEORI MUNCULNYA
PEMIMPIN DIMASYARAKAT
Tiga
teori munculnya pemimpin adalah :
a. Teori genetis
b. Teori sosial
c.
Teori
ekologi
1. Teori genetis
a.
Pemimpin
tidak dibuat, akan tetapi dilahirkan menjadi pemimpin karena dari bakatnya
sejak lahir.
b.
Ditekdirkan
lahir menjadi pemimpin, dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga.
2. Teori sosial yaitu :
lawan dari teori genetis bahwa pemimpin itu harus disiapkan dan dibentuk, tidak
terlahir saja dan semua orang bisa menjadi pemimpin melalui usaha dan penyiapan
pendidikan
3. Teori ekologi : (
teori ini reaksi dari kedua teori tersebut diatas ) yaitu seorang akan sukses menjadi pemimpin,
bila sejak lahirnya dia telah memilki bakat – bakat kepemimpinan, dan bakat –
bakat ini sangat
C.
TYPE –TYPE KEPEMIMIPINAN.
Pemimpin itu
mempunyai sifat , temperemen , watak dan keperibadian sendiri yangunuik, khas,
sehingga tinkah laku dan gayanya sendiri yangmembedakan dirinya dengan orang
lain. Gayadan type hidupnya ini pasti akan mewarnai prilaku dan type
kepemimpinannya. Sehingga muncullah beberapa type kepemimpinan sebagai berikut:
1.
Type kharismatik : Type pemimpin kharismatik tidak
menghendaki dayatarik dan wibawa yang luar biasa, saehingga mempunyai pengkut
yang jumblahnya sanat besar . Dia dianggapnya mempuanyai kekuatan ghaib
yangdiperolehnya dari kekuatan yang maha esa.
2.
Type paternalistis : (type kepemimpinan yang kebapakan ) dengan
sifat-siatnya antara lain : a. Menganggap bawahanya sebagai manusia yang belum
dewasa . b. bersikap terlalu melindungi .c. selalu bersikap mahu tahu dan maha
benar.
3.
Type militeristik : type mempuyai sifat-sifat antara
lain: a. lebih banyak menggunakan sistem perintah terhadap bawahannya . b.
Menuntut adanya disiplin keras dan kaku dari bawahannya c. tidak menghendaki
saran – saran dan kritik dari bawahannya. d. komunikasi hanya berlangsung
searah saja.
4.
Type otokratis : Kepemimpinan otokrat mendasarkan diri pada
kekuasaan dan paksaan yang selalu harus dipatuhi. Pemimpin selalu mau berperan
sebagai " pemain tunggal " .
5.
Type laisser faire : Type pemimpin type laisser faire
praktis tidak memimpin, sebab dia memberikan kelompoknya berbuat semau sendiri.
Pemimpin tidak berpartisipasi dalam kelompoknya. Semua pekerjaan harus
dilakukan oleh bawahannya. Dia merupakan pemimpin simbol, dan biasanya tidak
memilki ketrampilan teknis.
6.
Type demokratis : kepemimpinan demokratis memberikan bimbingan
efisien kepada para pengikutnya, terdapat koordinasi pekerjaan dari semua
bawahan dengan penekanan rasa tanggung jawab internal dan bekerja sama yang
baik. Pemimpin demokratis menghargai setiap potensi individu, mau mendengarkan
nasehat dan sugesti bawahan, bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan
bidangnya masing – masing, dan mampu memanfaatkan setiap anggota dengan
selektif mungkin pada saat kondisi yang tepat.
D.
FUNGSI PEMIMPIN
Menurut rustam Effendi ( 1995 : 245 )
fungsi pemimpin secara umum dapat meliputi :
1.
Menuntut
2.
Membimbing
3.
Memberi
atau membangunkan motivasi – motivasi kerja
4.
Mengemudikan
organisasi
5.
Menjalin
jaringan – jaringan komunikasi yang baik
6.
Supervisi
yang efisien, dan
7.
Membawa
para pengikutnya kepada sasarannya yang dituju dengan ketentuan waktu dan
perencanaan.
Adapun fungsi pokok pemimpin adalah :
1.
Fungsi
perencanaan
2.
Fungsi
memandang kedepan
3.
Fungsi
pengawasan
4.
Fungsi
mengambil keputusan
5.
Fungsi
memberi hadiah
E.
SYARAT – SYARAT PEMIMPIN
Adapun syarat – syarat pemimpin adalah
sebagai berikut :
1.
Taqwa
2.
Sehat
3.
Cakap
dan cerdik
4.
Setia
pada tugas
5.
Disiplin
6.
Adil
dan bijaksana
7.
Berkemauan
keras
8.
Berani
dan tegas mengambil tindakan
9.
Percaya
diri
10. Inovativ dan kreatif
11. Berwawasan luas
kedepan
12. Penuh tanggung jawab
13. Ucapan sama dengan
tindakan
14. Mengutamakan
kepentingan orang lain
15. Ambisi dan orientasi
pada pencapaian hasil
F.
SIFAT KETELADAN KEPEMIMPINAN ROSULULLAH SAW.
Michael Hart dalam
bukunya 100 tokoh dunia ( 1994 ) yang paling dihormati menempatkan Muhammad SAW
sebagai pemimpin urutan pertama, mengapa ?
alasan pokoknya adalah tidak ada pemimpin sekaliber Muhammad SAW dimana
pengikutnya begitu cepat bertambah, dan begitu fanatik terhadapnya kendatipun
mereka tidak pernah menemuinya bahkan semakin lama semakin disanjung – sanjung
ajarannya.
Sifat – sifat
kepemimpinan Nabi Muhammad SAW sudah banyak disanjung bahkan Allah berfirman
dalam Al – Qur'an 33 : 21 yang artinya : Sesungguhnya telah ada pada diri
Rosululloh itu suri tauladan yangbaik bagimu yaitu bagi orang – orang yang
mengharapkan rahmat Allah di hari kiamat dan di banyak menyebut nama Allah.
Nabi Muhammad SAW
hidup bukan untuk dirinya, beliau berasal dari keluarga miskin tanpa unsur warisan
harta dan kekuasaan, beliau mandiri, jujur, penyabar, adil, mempunyai visi
kedepan, berwawasan jangka panjang, tegas, dipercaya dan menyayangi bawahannya.
G.
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KEPEMIMPINAN
Menjadi seorang pemimpin yang sukses
dan berkualitas diperlukan beberapa faktor yang dapat menunjang antara lain :
1.
Sehat
jasmani dan rohani
2.
Selalu
berusaha beramal dan berakhlaqul karimah
3.
Selalu
berusaha meningkatkan pengetahuan dari berbagai bidang ilmu
4.
Selalu
berusaha
menambah pengalaman dan latihan
kepemimpinan
TEKNIK DISKUSI DAN PERSIDANGAN
|
A. Pokok Bahasan :
1. Pengertian, tujuan
dan macam – macam diskusi dan persidangan
2. Etika diskusi dan
persidangan
3. Perangkat dan teknik
diskusi dan persidangan
4. Teknik menciptakan
diskusi dan persidangan yang produktif
B. Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami pengertian,
tujuan, macam serta etika diskusi
2. Memahami perangkat
dan teknik persidangan
3. Memahami bagaimana
menciptakan diskusi yang produktif.
Pengertian
Diskusi
Kata diskusi berasal dari bahasa Yunani yaitu
discuss yang berarti : pikiran atau bertukar fikiran atau membahas
masalah dengan argumentasi yang referentatif atau memecahkan masalah
dengan rasio dengan cara mufakat.
Maksud
Diskusi
1.
Untuk
mempertemukan fikiran dalam pencapaian pengambilan keputusan bersama
2.
Untuk
melatih diri dalam praktik demokrasi
3.
Membentuk
karakter peserta, menambah wawasan dan pengetahuan peserta
4.
Mencapai
kata mufakat
5.
Saling
melengkapi, mengkritik demi kemajuan yang diinginkan bukan bersaingan atau
perselisihan
Tata
cara diskusi :
1.
Tema/topik
harus aktual, menarik, ngetren bagi peserta
2.
Mempunyai
nilai kelayakan untuk dibahas oleh orang banyak
3.
Waktu
harus benar – benar diperhitungkan
4.
Topik disesuaikan dengan situasi dan kondisi
5.
Rumusan
masalahnya jelas
6.
Materi
diskusi tidak rumit dan bertele – tele
Penyelenggaraan
Diskusi :
1.
Peserta
yang ideal 30 orang dan main sedikit makin baik, tetapi tidak kurang dari 3
orang
2.
Bentuk
persidangan dalam diskusi (a) bulat telur, (b) tapal kuda, (c) persegi panjang,
dan (d) lingkaran.
3.
Tempat
dan lingkaran diskusi harus terang dan tenang
4.
Peserta
harus mengetahui persoalan apa yang akan didiskusikan
5.
Harus
ada yang mengatur diskusi dan paham akan persoalan yang akan didiskusikan.
Perbedaan dalam berdiskusi adalah hal
yang wajar dan kita hendaknya bisa lapang dada demi kepentingan bersama.
Penyanggahan dan penolakan pendapat orang lain serta mempertahankan pendapat
sendiri juga merupakan hal yang wajar. Semua itu dilakukan harus dilandasi
dengan rasio dan akal yang sehat serta bijaksana dan jangan emosional.
Manfaat
Diskusi ;
1.
Melatih
diri mengambil keputusan denga cepat dalam menganalisa suatu masalah.
2.
Melatih
meyakinkan diri, berani menerima kritik dan sanggahan dari orang lain.
3.
Memperluas
wawasan dan pengalaman.
4.
Ukhuwah
islamiyah
5.
Mengertia
karakter dan polah tingkah laku orang lain.
6.
Membentuk
karakter yang stabil dan tidak mudah terpancing emosi
7.
Dapat
mengurangi sifat egoisme atau indiviudal.
Macam
– macam diskusi
1.
Debat
: yaitu tukar pikiran pendapat denga serius, sengit, keras dan tegang tanpa
aturan bermaksud mencari menang sendiri ( engkel – engkelan ) sehingga
pendapat yang baik dan benar dapat saja dikalahkan, apabila penyampaiannya
tidak meyakinkan.
2.
Rapat
: yaitu dilakukan oleh orang – orang awam yang sifatnya sederhana dan membahas
suatu masalah tertentu
3.
Musyawaroh
: Yaitu diskusi yang menggunakan kaidah untuk mencari kebenaran dari tujuan
akhir musyawaroh tersebut.
4.
Kongres
: Yaitu diskusi yang dilakukan oleh organisasi atau lembaga ditingkat pusat dan
membahas pokok pertanggung jawaban pengurus.
5.
Muktamar
: Yaitu diskusi yang dilakukan oleh lembaga atau organisasi ditingkat pusat
dalam waktu tertentu.
6.
Seminar
: yaitu diskusi yang biasanya diakukan dikalangan cendekiawan atau ilmuwan,
untuk membahas suatu pokok masalah atau ilmu pengetahuan
7.
Simposium
: Diskusi yang dilakaukan kalangan filosof, budayawan, seniman.
Pimpinan
Diskusi
Hal – hal yang perlu
diperhatikan oleh peserta diskusi sebagai berikut :
1.
Mengetahui
tujuan diskusi
2.
Mengetahui
masalah yang akan dibicarakan
3.
Menguasai
tata tertib
4.
Mempunyai
kemampuan mengungkap masalah dengan cepat
5.
Mampu
membedakan mana yang penting dan mana yang kurang penting
6.
Tidak
boleh berprasangka buruk
7.
Mampu
menciptakan suasana diskusi yang hidup
8.
Harus
bebas, tegas, efisien, cerdas, memiliki humor, sabar, banyak ilustrasi dll.
Peserta Diskusi
Hal – hal yang perlu
diperhatikan oleh peserta diskusi sebagai berikut :
1.
Persiapkan
diri dengan baik
2.
Sampaikan
pokok – pokok pikiran yang meliputi butir utama dan butir pendukung
3.
Dalam
menyampaikan butir pendukung, sesuaikan dengan karakter, latar belakang dan
motivasi peserta lainnya.
4.
Menolak
gagasan / ide orang lain harus :
- Jelaskan gagasan/ide yang ditolak
- Berikut alasan mengapa menolak,
- Jelaskan gagasan/ide yang ditolak
- Berikut alasan mengapa menolak,
5.
Menerima
kritikan
- Tenang dalam menghadapi kritikan
- Anggap kritikan sebagai upaya perbaikan pendapat dan keadaan anda
- Perhatikan butir pendukung / alasan mengapa memberikan kritikan
- Hindari mudah tersinggung
- Tenang dalam menghadapi kritikan
- Anggap kritikan sebagai upaya perbaikan pendapat dan keadaan anda
- Perhatikan butir pendukung / alasan mengapa memberikan kritikan
- Hindari mudah tersinggung
Beberapa Teknik
Memimpin Diskusi
1.
Kelompokkan
materi diskusi
2.
Cari
butir utama dan butir pendukung dari setiap pembicaraan pesrta diskusi
3.
Tahap
pertama berikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat secara umum
4.
Selanjutnya
arahkan pembicaraan pada masalah yang bersifat khusus
5.
Jika
terjadi jalan buntu dalam diskusi, adakan scorsing.
6.
Awasi
peserta yang banyak bicara ngotot, tetapi tidak bermutu
7.
Perhatikan
peserta pendiam tetapi banyak ide – ide menarik
8.
Buat
kerangka kesimpulannya
9.
Dalam
membandingkan pendapat peserta harus dilihat dari butir pendukung atau alasan
dari pendapatnya
10.
Dalam
menghentikan pembicaraan peserta, harus pada berakhirnya kalimat
Argumen dan
Argumentasi :
Argumen adalah suatu
pendapat dalam diskusi yang berdasar. Sedangkan Argumentasi
adalah penyampaian argumen.
Kesalahan pada sebuah
argumen dapat berpangkal pada :
-
Kesalahan
pada data / informasi yang mendasari pernyataan
-
Kesalahan
pada cara menarik kesimpulan
Adapun cara menguji
argumentasi adalah : uraikan argumen makro kedalam argumen mikronya. Periksa
setiap argumen mikro
Periksa kebenaran
pernyataan.
-
Sejauh
mana sumbernya dapat dipercaya
-
Ada
tidaknya kemungkinan penafsiran lain
Logika
: penyanggahan
tidak mempunyai keinginan kecuali mencapai kebenaran, dan argumentasi memang harus
diterima.
Salah
mengerti : penyanggah
sekedar salah mengerti maksud pembicara dan bukannya keberatan dengan usul yang
bersangkutan
Motif
pribadi : penyanggah
menolak atau membela usul tertentu karena pertimbangan kepentingan pribadi.
Sikap
Oposisi :
penyanggah
mendukung atau menolak sebuah pernyataan, karena posisinya menolak sebuah
kelompok yang mempunyai misi tertentu.
Komunikasi
Pokok
Bahasan
:
1.
Pengertian
dan tujuan komunikasi
2.
Unsur
– unsur komunikasi
3.
Bagaimana
menciptakan komunikasi yang efektif
4.
Komunikasi
verbal dan non verbal
5.
Etika
komunikasi
Tujuan :
1.
Mengerti
dan memahami tujuan serta komponen – komponen komunikasi
2.
Mengetahui
dan bisa menerangkan bagaimana komunikasi yang baik dan produktif
Pendalaman
Materi
Komunikasi adalah proses pemindahan
pengertian dalam bentuk ide – ide atau gagasan atau informasi dari seseorang (
komunikator ) kepada orang lain ( komunikan ) dengan tujuan agar dimengerti
atau mengubah prilaku. Perpindahan tersebut tidak hanya melibatkan lebih dari
sekedar kata – kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi
wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya.
Unsur
–unsur komunikasi
1.
Sumber
( komunikator )
Dalam organisasi komunikator merupakan
pihak yang mempunyai kebutuhan dan keinginan untuk mengkomunikasikan sesuatu
gagasan, pemikiran, informasi dan sebagainya kepada pihak lain.
2.
Pengiriman
berita ( media )
Adalah alat untuk pengiriman ide – ide
atau gagasan – gagasan dari sesorang komunikator kepada orang lain ( komunikan
) baik melalui lisan / percakapan maupun tertulis
3.
Penerima
berita ( komunikan )
Adalah orang – orang atau pihak yang
menerima ide – ide atau gagasan-gagasan dari komunikator baik dengan
penglihatan, pendengaran, pengucapan, perabaan dan penciuman.
4.
Umpan
balik ( feed back )
Adalah reaksi akibat adanya komunikasi
yang diberikan oleh komunikan kembali kepada komunikator ataupun orang lain.
5.
Efek
( reaksi /
Tujuan
Komunikasi : bisa
dilihat dari bahasa ltin communis yang berarti sama. Sehingga komunikasi
bertujuan mengadakan kesamaan.
MACAM-MACAM
KOMUNIKASI
1. Komunikasi
vertikal Adalah komunikasi ke atas dan kebawah ( upward Comuication-Ddownward Comuication ) sesuai rantai perintah.
Komunikasi ke bawah adalah untuk memberi penghargaan , informasi, intruksi,
nasehat atau sasaran dan penilaian kepada anggota tentang tujuan dan kebijakan.
Organisasi misal berupa Memo, Buletin, Pertemuan, percakapan dll Sedang
komunikasi kepada tingkatan menejemen atas tentang apa yang terjadi pada
tingkatan bawah , misal laporan priodik, penjelas, gagasan, permintaan
pengesahan /keputusan.
2. Komunikasi
Lateral/Horisotal Adalah komunikasi diantara para anggotadalam
kelompok kerja yang sama atau antar departemen dalam tingkatan organisasi yang
sama . Bentuk komunikasi ini bersifat koordinatif
3. Komunikasi
diagonal adalah komunikasi yang memotong secara menyilang diagonal
rantai perintah organisasi sebagai hasil hubungan departemen bentuk lini dan
bentuk staff
Scientific Problem Solving ( SPS )
Pokok bahasan :
1.
Pengertian
dan fungsi SPS
2.
Pengertian
masalah dan langkah – langkah pemecahan masalah
3.
Konsep
dasar pengambilan keputusan
4.
Praktek
studi kasus
Tujuan :
1.
Memahami
pengertian dan fungsi SPS
2.
Memahami
apa itu masalah, cara menganalisa serta bagaimana langkah – langkah
pemecahannya.
3.
Memahami
konsep dasar pengambilan keputusan
Pendalaman
Materi
Scientific
problem solving adalah pengolahan dari masalah – masalah berdasarkan
bahan – bahan yang ada untuk kemudian dipecahkan, diatasi dan diselesaikan
dengan pendekatan ilmiah.
Masalah adalah kenyataan / realitas yantg
menunjukkan adanya jarak antara rencana dan pelaksanaan, antara
Das sollen dengan Das Sein ( apa yang idharapkan dengan apa yang menjadi kenyataan )
Das sollen dengan Das Sein ( apa yang idharapkan dengan apa yang menjadi kenyataan )
Jarak antar das sein dan das sollen
biasanya dapat berupa : ketimpangan, kelangkaan, kekurangan,
staknasi/berhenti, ketidak tahuan dll.
Menurut Drs. Taliziduhu M. dalam buku Riset
Teori Methodolgi Administrasi, masalah bisa terjadi dalam kondisi sebagai
berikut :
@
Dalam
keadaan atau kejadian bila dibandingkan apa dan bagaimana yang timbul atay
terjadi ( fakta yang ada ) dengan target yang telah ditentukan.
@
Didalam
keadaan atau kejadian bila dibandingkan bagaimana dahulu dan sekarang.
@
Didalam
keadaan atau kejadian dimana ketentuan – ketentuan yang seharusnya dilaksanakan,
dibandingkan dengan kenyataan
@
Didalam
keadaan atau kejadian bila persediaan ( suplay ) dibandingkan permintaan (
demam )
@
Didalam
keadaan atau kejadian, dimana keinginan ( cita – cita ) dibanding dengan
pengejawantahan/hasilnya.
KERJASAMA
POKOK
BAHASAN :
1.
Pengertian dan tujuan kerjasama
2.
Bentuk – bentuk kerjasama
3.
Etika kerja sama
TUJUAN :
1.
Memahami penmgertian dan tujuan
kerjasama
2.
Memahami bentuk – bentuk
kerjasama serta etika kerjasama
|
PENDALAMAN MATERI
Salah satu sayrat yang harus ada dalam
kegiatan pembangunan sistem pendekatan dari bawah adalah adanya kerjasama yang
baik diatara individu / kelompok yang ada. Tentu sesuai dengan kemampuan serta
porsinya masing – masing.
Dari pemikiran diatas adalah suatu keyakinan
bahwa setiap orang mempunyai kemampuan, kelebihan, dan kelemahan yang berbeda.
Maka salah satu sikap yang perlu dikembangkan
adalah sikap untuk terlibat dan memberikan kesempatan kepada pihak lain
untuk terlibat. Dengan kata lain semua pihak harus menyadarai kemampuan dan
kelemahan diri sendiri dan mengakui
kemampuan atau kelemahan orang lain.
Pengertian kerjasama :
Kersama adalah proses untuk melakukan sesuatu
yang mencakup beberapa hal serta unsur – unsur tertentu antara lain :
1.
Adanya
tujuan yang sudah ditetapkan bersama atau tujuan sesuai peraturan
2.
Adanya
pengaturan / pembagian tugas yang jelas
3.
Dalam
bekerja saling menolong antara satu fisik dengan fihak yang lain
4.
Dapat
saling memasukkan manfaat
5.
Adanya
koordinasi yang baik
Bentuk kerjasama
1.
Gotong
royong
2.
Konpirasi
3.
Perseorangan
4.
Dll
Kondisi yang dibutuhkan agar terjadi kerjasama yang harmonis antara lain
:
Ada beberapa kondisi
yang dibutuhkan agar terjadi kerjasama yang harmonis :
1.
Situasi
kekeluargaan
2.
Anggotanya
saling akrab dan menyelesaikan masalah secara musyawaroh
3.
Situasi
keterbukaan
4.
Setiap
anggota mau mengerti akan kebutuhan orang lain dalam kelompoknya, saling memberi, saling menerima dan saling
membantu.
5.
Bersedia
membuka diri untuk menerima kritik dan mendengar pendapat orang lain
Faktor – faktor yang menghambat kerjasama adalah :
1.
Berprasangka
buruk
2.
Adanya
saling mencurigai dan iri hati
3.
Sikap
permusuhan
4.
Saling
bertentangan pendapat, saling melemparkan masalah, tidak pernah menemukan jalan
keluar
5.
Sikap
angkuh, kasar, meremehkan pendapat orang lain
6.
Kurang
bertanggung jawab
7.
Acuh
tak acuh, pasif dan menarik diri
MENEJEMEN KONFLIK
Pokok Bahasan :
1.
Pengertain
menejemen konflik
2.
Macam
– macam / model – model konflik
3.
Tahap
– tahap penyelesaian konflik
Tujuan :
1.
Audiens
mengerti dan memahami pengertian konflik
2.
Audiens
mengerti dan memahami manajemen konflik dan bagamana penyelesaiannya.
Konflik
dalam dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu hal yang mendasar dan esensial.
Konflik mempunyai kekuatan yang membangun karena adanya variabel yang bergerak
bersamaan secara dinamis. Oleh karen aitu konflik adalah suatu peroses yang
wajar terjadi dalam suatu kelompok atau masyarakat.
Konflik dapat didenfinisikan sebagai interaksi antara dua atau lebih pihak yang suatu sama lain saling
tergantung namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan diman setidaknya salah satu dari pihak-pihak tersebut menyadari perbedaan tersebut dan melakukan tindakan terhadap tindakan tersebut .
Konflik dapat didenfinisikan sebagai interaksi antara dua atau lebih pihak yang suatu sama lain saling
tergantung namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan diman setidaknya salah satu dari pihak-pihak tersebut menyadari perbedaan tersebut dan melakukan tindakan terhadap tindakan tersebut .
Tipe
/ model Konflik
@ Tanpa koflik :
Secara umum lebih baik, tapi kalau berkeinginan untuk maju harus mampu
mengelola konflik secara efektif.
@ Konflik laten
:Sifatnya tersembunyi dan perlu diankat kepermukaan sehingga dapat ditangani
secara efektif.
@ Konflik terbuka : adalah
yang berakar dalam dan sangat nyata dan memerlukan berbagai tindakan untuk mengatasi
akar penyebab dan berbagai efeknya konflik di permukaan :
Memiliki akar yang dangkal atau tidak berakar dan muncul hanya kesalah fahaman mengenai sasaran yang dapat di atasi dengan meningkatkan komunikasi
Memiliki akar yang dangkal atau tidak berakar dan muncul hanya kesalah fahaman mengenai sasaran yang dapat di atasi dengan meningkatkan komunikasi
Sumber
terjadinya konflik
1.
Teori
Struktur sosial, menekankan pada persaingan antara pihak – pihak yang
berkepentingan sebagai motif utama sebuah konflik.
2.
Teori
Psychocultural, menekankan pada konflik sebagai kekuatan psikologi dan
kultural. Teori ini menunjukkan bahwa suatu pihak perlu memperhatikan kejadian
– kejadian eksternal dan tingkah laku pihak lain.
Jenis
Konflik
1.
Konflik
organisasi : dalam sebuah organisasi khususnya organisasi besar dimana
pembagian kerja terjadi didalamnya sering timbul konflik antara unit kerja yang
ada atau konflik antar organisasi. Timbulnya konfllik dikarenakan adanya beda
tujuan antara pihak satu dengan pihak lain yang terlibat dalam konfllik.
2.
Konflik
profesional : Konflik dapat terjadi pada setiap profesi termasuk didalamnya
perencanaan.
Satu hal yang membedakan konflik
organisasi dengan konflik profesional adalah pada kontrol terhadapnya.
Organisasi mempunyai kontrol hirarki yang terstruktur, sedangkan profesi hanya
mengandalkan kontrol diri sendiri.
Strategi
dalam memecahkan konflik
Dalam proses pemecahan wilayah konflik dapat
terjadi pada pengambilan keputusan dan implementasinya. Pemecahan konflik
dengan sasaran sumber daya manusianya sangat menguntungkan untuk dilaksanakan.
Ada
beberapa stategi pemecahan masalah menurut Chin dan Benne adalah :
1.
Strategi
Empiris rasional
Asumsi dasar dalam strategi ini adalah
bahwa setiap orang akan mengikuti pemikiran yang rasional, sehingga perubahan
baik individu maupun dalam organisasinya dapat terjadi.
2.
Strategi
normatif reedukatif
Strategi ini tidak melupakan
rasionalitas dan intelegnsi manusia, namun mempunyai asumsi bahwa pola tindakan
dan kegiatan dipengaruhi oleh norma sociocultural dan komitmen individual
sehingga perubahan yang terjadi bukan hany perubahan pengetahuan, informasi
atau rasionalitas intelektual saja, tetapi juga perubahan perilaku, nilai –
nilai, keahlian dan hubungan yang signifikan.
3.
Strategi
power coercive
Penggunaan kekuatan dalam penyelesaian
konflik dalam bentuk kekuatan politik maupun kekuatan lain. Shingga akan
terlihat jelas pihak – pihak yang mempunyai kekuatan dan yang tidak. Hal inilah
yang akan menjadikan perubahan dalam pihak – pihak yang ada dalam konflik
tersebut.
Menurut
Ross ( 1993 ) strategi dalam pemecahan masalah konflik adalah sebagai berikut :
a.
Self – help
1.
Exit
Jika tekanan dari pihak yang kuat
terhadap pihak yang lemah sangat kuat, maka pihak yang lemah sebaiknya keluar
dari tekanan tersebut.
2.
Avoidance
Tindakan menghindar dilakukan
berdasarkan perhitungan untung ruginya untuk melakukan suatu aksi.
3.
Noncomliance
Strategi ini berguna untuk mencari
dukungan atas tindakan yang akan dilakukan sebagai akibat dari wewenangan yag
dimiliki sangat kecil.
4.
Unilateral
action
Tindakan ini sangat memungkinkan
terjadinya kekerasan, karena ada dua pihak saling berbenturan kepentingan.
b.
Joint Problem Solving
Joint
problem solving meungkinkan adanya kontrol terhadap hasil yang dicapai
oleh kelompok – kelompok yang terlibat. Adapun langkah – langkah yang dapat
dilakukan dalam strategi ini yaitu :
1.
Identificantion
of interests ( identifaksi kepentingan )
Salah satu hambatan dalam mencari
solusi dalam konflik ini adalah tidak mempunyai pihak – pihak yang terlibat
menterjemahkan keluhan yang samar – samar kedalam permintaan konkrit yang pihak
lain dapat mengerti dan menanggapinya.
2.
Weighting
interest ( Pembobotan kepentingan )
Setelah kepentingan teridentifikasi,
masing – masing pihak memberikan penilaiannya terhadap kepentingannya.
3.
Third
– party assistance and support ( bantuan dan dorongan pihak ketiga )
Pihak ketiga diperlukan memfasilitasi
pihak – pihak yang terlibat dalam konflik, membuat usulan prosedur,
menerjemahkan keluhan – keluahan menyusun agenda, membuat pendapat mengenai isu
subtansi. Pihak ketiga harus netral agar masing – masing pihak menerima hasil
yang disepakati.
4.
Effective
communication ( komunikasi efektif )
Pihak – pihak yang terlibat terisolasi
dalam persoalan yang tidak membutuhkan dialoq secara langsung untuk solusi,
tetapi mereka harus berkomunikasi aktif.
5.
Trust
that an adversary will keep agreement ( percayaan bahwa pihak – pihak akan memelihara
kesepakatan )
Keptusab yang diambil harus dijalankan
oelh masing – masing pihak.
ASWAJA
a.
Pokok
Bahasan :
1.
Pengertian
madzhab dan sistem bermadzhab
2.
Pengertian
taqlid, ittiba', ijtihad dan istinbath dalam NU
3.
Memahami
karakterisitik 4 madzhab pada masalah fiqih
4.
Pandangan
aswaja terhadap ijtihad
b.
Tujuan
:
1.
Memahami
pengertian madzhab dan sistem bermadzhab
2.
Memahami
tentang taqlid, ittiba', ijtihad dan istinbath dalan NU serta aplikasinya dalam
kehidupan
Pendalaman
materi :
Konsep
aswaja ( Ahl as Sunnah wa al – Jamaah ) selama ini masih belum difahami
secara tuntas, sehingga menjadi "rebutan" setiap golongan. Semua
kelompok mengaku dirinya sebagai penganut ajaran Aswaja. Tidak jarang, label
itu digunakan untuk kepentingan sesaat. Jadi apa aswaja itu sendiri ?
Aswaja
adalah singkatan dari istilah Ahl al – Sunnah wa al – Jama'ah. ada tiga
kata yang membentuk istilah tersebut.
1.
Ahl, berarti keluarga, golongan atau pengikut.
2.
Al – Sunnah, yaitu segala sesuatu yang diajarkan oleh
Rosulullah SAW, baik berupa perbuatan, ucapan dan pengakuan Nabi Muhammad SAW.
3.
Al – Jama'ah, yaitu apa yang telah disepakati oleh para
sahabat Rosulullah SAW pada masa al – Khulafa' al – Rasyidun (
Kholifah Abu Bakar RA, Umar bin Khathab RA, Utsman bin Affan RA, dan Ali
bin Abi Thalib RA )
Madzhab
:
Dalam
kehidupan beragama, istilah madzhab sudah lazim kita dengar. Sedangkan yang
dimaksud mdzhab itu apa ? …..
Secara
bahasa madzhab berarti jalan ( Al Madzhabu huwa at – thoriqoh ) sedangkan
pengertian madzhab secara istilah adalah
hukum dalam berbagai masalah yang diambil, diyakini dan dipilih oleh para imam
mujtahid. Madzhab tidak akan terbentuk dari hukum yang telah jelas ( qath'I
) dan disepakati para ulama. Misalanya bahwa shalat itu wajib, zina haram
dan semacamnya. Madzhab itu ada dan terbentuk karena terdapat beberapa
persoalan yang masih menjadi perselisiihan dikalangan ulama'. Kemudian hasil
pendapat ulama itu disebarluaskan serta diamalkan oleh para pengikutnya.
Jadi,
madzhab itu merupakan hasil elaborasi ( penelitian secara mendalam ) para ulama
untuk mengetahui hukum Tuhan yang terdapat dala al – Qur'an, al – Hadits serta
dalil yang lainnya. Dan sebenarnya madzhab yang boleh diikuti tidak terbatas
pada empat saja. Namun mengapa yang diakui serta diamalkan oleh ulama golongan Ahl
al – Sunnah wa al – Jamaah hanya
empat madzhab saja ? sebenarnya, yang menjadi salah satu faktor adalah tidak
lepas dari murid – murid mereka yang kreatif, yang membukukan pendapat –
pendapat imam mereka sehingga semua pendapat imam tersebut dapat
terkodefikasikan dengan baik. Akhirnya validitas ( kebenaran sumber dan
salurannya ) dari pendapat – pendapat tersebut tidak diragukan lagi. Disamping
itu, madzhab mereka telah teruji ke – shahihan – nya, sebab memilki
methode istinbath ( penggalian hukum ) yang jelas dan telah
tersistematisasi dengan baik sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara
ilmiah.
Dari
penjelasan sederhana ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain :
Pertama
: Madzhab merupakan sebuah ' jalan ' yang '
disediakan ' oleh para mujtahid sebab adanaya perbedaan pendapat diantara
mereka.
KE IPNU AN
Pokok
Bahasan
1.
Tinjauan
sosiologi dan strategi kelahiran IPNU
2.
Peristiwa
– peristiwa dan keputusan penting dari kongres ke kongres
3.
Kebijakan
– kebijakan strategi IPNU ke depan
4.
Posisi
dan peras IPNU dalam konteks kepelajaran dan konteks kemasyarkatan
Tujuan
1.
Mengetahui
kelebihan IPNU secara sosiologis dan strategis
2.
Mengetahui
perjalanan IPNU dari kongres ke kongres dengan keputusan pentingnya
3.
Memahami
kebijakan strategis IPNU ke depan
A.
Tijauan Sosiologis dan strategi kelahiran IPNU
1.
Periode Perintis
Munculnya organisasi IPNU adalah
bermula dari adanya jam'iyah yang bersifat lokal atau kedaerahan. Wadah yang
berupa kumpulan pelajar dan pesantren yang semula dikelola dan diasuh para
ulama jam'iyah atau perkumupulan tersebut tumbuh diberbagai daerah hampir
diseluruh wilayah indonesia. Misalnya jam'iyah Diba'iyah, Jam'iyah tersebut
tumbuh dan berkembang banyak dan tidak memilki jalur tertentu untuk saling
berhubungan. Hal ini disebabkan karena perbedaan nama yang terjadi didaerah
masing – masing mengingat lahir dan adanyapun atas inisiatif atau gagasan
sendiri – sendiri.
Di Surabaya Putra dan Putri NU
mendidirikan perkumpulan yang diberi nama TSAMROTUL MUSTAFIDIN pada tahun 1936.
Tiga tahun kemudian yaitu tahun 1939
lahir persatuan santri Nahdaltul Ulama atau PERSANU. Di malang pada tahun 1941
lahir persatuan murid NU. Pada saat itu bangsa Indonesia sendan mengalami
pergolakan melawan penjajah Jepang. Putra dan Putri NU tidak ketinggalan ikut berjuang mengusir pendjajajr sehingga
terbentuklah IMNU atau Ikatan Murid Nahdlatul Ulama di Kota Malang pada tahun
1945.
Di Madura berdiri perkumpulan dari
remaja Nu yang bernama IJMAUTTOLABIAH pada tahun 1945. Meskipun masih bersifat
pelajar. Keenam jam'iyah tersebut tidak berdiam diri, mereka ikut berjuang dan
berperang melawan penjajah Belanda dan Jepang. Hal ini merupakan aset dan andil
yang tidak ternilai harganya dalam upaya merebut kemerdekaan.
Tahun 1950 Semarang berdiri Ikatan
Mubaligh Nahdlatul Ulama dengan anggota yang masih remaja. Pada tahun 1953 di
Kkediri berdiri Persatuan Pelajar NU ( PERPANU ). Pada tahun yang sama di
Bangil berdiri Ikatan Pelajar Nadlatul Ulama ( IPENU ) dan pada tahun 1954 di
Medan berdiri Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan masih banyak yang belum
tercantum.
Seperti tesebut diatas masing – masing
organisasi masih bersifat kedaerahan dan tidak mengenal satu sama lainnya,
meskipun perbedaan nama, tetapi aktifitas dan haluannya sama yaitu melaksanakan
faham atau ajaran Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.
Titik awal inilah yang merupakan sumber inspirasi dari para perintis
pendiri IPNU – IPPNU untuk menyatukan langkah dalam membentuk sebuah
perkumpulan.
2.
Kelahiran
IPNU
Ada beberap aspek yang melatar belakangi
lahirnya IPNU antara lain
2.1 Aspek Idiolegis
Indonesia mayoritas penduduknya adalah beraga
islam dan berhaluan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah sehingga untuk melestarikan faham
tersebut diperlukan kader – kader penerus yang nantinya mampu mengkoordinir,
mengamalkan dan mempertahankan faham tersebut dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernagara serta beragama.
2.2 Aspek Peadagogis /
Pendidikan
Adanay keinginan untuk menjembatani antar
pelajar dan mahasiswa di lembaga pendidikan umum dan pelajar di pondok
pesantren
2.3 Aspek Sosiologi
Adanya persamaan tuuan, kesadaran dan
keikhlasan akan pentingnya suatu wadah pembinaah bagi generasi penerus para ulama dan penerus perjuanga bangsa.
Gagasan itu menyatukan langkah dan nama
kumpulan / organisasi itu di usulkan dalam Muktaman Ma'arif pada tanggal 24
Pebruari 1954 M di Semarang. Usulan idi dipelopori oelh pelajar – pelajar dari
Yogyakarta, solo dan Semarang yang diwakili oleh Sofwan Cholil Mustahal, Abdul
Ghoni, Farida Ahmad, Maskup dan M. Tolchah Mansyur. Muktamar tidak menolakl
ususlan tesebut.
Dengan suara bulat dan mufakat dilahirkan
suatu organisasi diberi nama IPNU ( Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama ) dengan
ketua pertama M. tolchah Mansyur. Serta pada tanggal itulah ditetapkan sebagai
hari lahirnya IPNU.
Lahirnya IPNU merupakan organisasi termuda
dilingkungan NU sebagai langkah awal untuk memasyarakatkan IPNU, maka pada
tanggal 29 April – 1 Mei 1954 diadakan pertemuan di Surakarta yang dikenal
dengan KOLIDA atau Konferensi Lima Daerah yang meliputi Yogyakarta, Semarang,
Kediri, surakarta dan Jombang dan menetapkan M. Tolchah Mansur sebagai Pucuk
Pimpinan ( sekarang Pipminan Pusat ) selang satu tahun tepatnya diarena kongres
pertama IPNU didirikan IPPNU ( Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama ) pada
tanggal 3 Maret 1955.
B.
Peristiwa – peristiwa dan keputusan penting dari kongres
ke kongres
Perjalanan IPNU pendeklerasiannya
mengalami kemajuan dan perkembangan mengiringi dinamika masyarakat indonesia.
Namun untuk mengkajinya dapat kita buka ertafek sejarah IPNU yang dihasilkan
dari beberapa konggres.
Konggres I IPNU
Dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari
3 Maret 1955 terpilih sebagai ketua Umum M. Tolchah Mansyur dan pada kesempatan
itu juga deklarasi IPNU sebagai organisasi pengkaderan generasi ,uda NU. Adapun
keputusan penting yang dihasilkan sebagai berikut :
1.
Berpartisipasi
aktif dalam menataan generasi muda ( pelajar ) sesuai dengan situasi politik
negara
2.
Bersama
LP Ma'arif bergerak membina sekolah
3.
Mempersiapkan
pembinaan wilayah
Konggres II IPNU
Dilaksanakan pada tanggal 1 – 4 Januari 1957
di Pekalongan. Terpilih sebagai ketua Umum M. tolchah Mansyur dan kebijakan
yang dihasilkan :
1.
Pembentukasn
wilayah – wilayah
2.
Mengkaji
keterkaitan dengan lembaga Pendidikan Ma'arif
3.
Berpartisipasi
dalam pembelaan negara
4.
Mempersiapkan
berdirinya departemen kemasyarakatan
Konggres III IPNU
Dilaksanakan pada tanggal 27 – 31 Desember
1958. Terpilih sebagai ketua Umum M. Tolchah Mansyur dan kebijakan yang
dihasilkannya :
1.
Mendirikan
departemen perguruan tinggi
2.
Memperiapkan
berdirinya cabang – cabang
3.
Berpartisipasi
dalam pertahanan negara
4.
Mempersiapkan
CBP ( Corp Brigade Pembangunan )
Konfrensi besar 1
Dilak sanakan pada tanggal. 17 April 1960, disurabaya yang akhirnya mendeklarasikan berdirinya PMMI yang awalnya merupakan departemen kemaha- siswaan IPNU-IPPNU . juga merumuskan tentang kondisi negara sebagai rasa sikap tanggung jawab IPNU-IPPNU sebagai generasi penerus .
Kongres IV IPNU
dilak sanakan pada tgl 11-14 Pebruari 1960 disurabaya. Terpilih sebagai ketua umumM. Tolchah Mansyur, akan tetapi mengudurkan dirinya . akhirnya digantikan Ismail Makky dan kebijakan yang dihasilkan a.l.:
1. Mempersiapkanpembentukan cabang-cabang:
2. Berpartisipasi dalam pertahanan negara ;
3. Mempersiapakan pembentukan CBP (Corp Brigade Pembangunan ).
Dilak sanakan pada tanggal. 17 April 1960, disurabaya yang akhirnya mendeklarasikan berdirinya PMMI yang awalnya merupakan departemen kemaha- siswaan IPNU-IPPNU . juga merumuskan tentang kondisi negara sebagai rasa sikap tanggung jawab IPNU-IPPNU sebagai generasi penerus .
Kongres IV IPNU
dilak sanakan pada tgl 11-14 Pebruari 1960 disurabaya. Terpilih sebagai ketua umumM. Tolchah Mansyur, akan tetapi mengudurkan dirinya . akhirnya digantikan Ismail Makky dan kebijakan yang dihasilkan a.l.:
1. Mempersiapkanpembentukan cabang-cabang:
2. Berpartisipasi dalam pertahanan negara ;
3. Mempersiapakan pembentukan CBP (Corp Brigade Pembangunan ).
Kongres V IPNU
Dilaksanakan pada bulan Jli 1963 dipurwoketo. Terpilih sebagai Ketua umum Ismail Makky dan kebijakan yang dihasilkan a.l.;
1. Merekkomendasikan KH. Hasyim As,ari untuk diangkat sebagai pahlawan nasional ;
2. Mempersiapkan pembentukan cabang cabang
3. Berpartisipasi dalam pertahanan ngara
4 mempersiapkan pembent
Dilaksanakan pada bulan Jli 1963 dipurwoketo. Terpilih sebagai Ketua umum Ismail Makky dan kebijakan yang dihasilkan a.l.;
1. Merekkomendasikan KH. Hasyim As,ari untuk diangkat sebagai pahlawan nasional ;
2. Mempersiapkan pembentukan cabang cabang
3. Berpartisipasi dalam pertahanan ngara
4 mempersiapkan pembent
Kongres VI IPNU
Dilaksanakan pada tgl. 20-24 Agustus 1966 di surabaya bersamaan dg PORSENI Nasional. Terpilih sebagai ketua Umum Asnawi Latif dan kebijkan yang di hasilkan a.l.;
1. Lahirnya IPNU sebagai Badan Otonom NU ;
2. Memindahkan sekretariat Pusat dr Yogya kartake jakarta ;
3. Ikut langsungdalam pembersihan G30S/PKI di daerah-daerah ;
4. Perkembangan Politik Pratis memaksa NU dan bonomnya terseret untu berkiprah
5. Perkembangan Pesat pd olah raga dn seni;
Dilaksanakan pada tgl. 20-24 Agustus 1966 di surabaya bersamaan dg PORSENI Nasional. Terpilih sebagai ketua Umum Asnawi Latif dan kebijkan yang di hasilkan a.l.;
1. Lahirnya IPNU sebagai Badan Otonom NU ;
2. Memindahkan sekretariat Pusat dr Yogya kartake jakarta ;
3. Ikut langsungdalam pembersihan G30S/PKI di daerah-daerah ;
4. Perkembangan Politik Pratis memaksa NU dan bonomnya terseret untu berkiprah
5. Perkembangan Pesat pd olah raga dn seni;
Konggres VII IPNU
Dilaksanakan pd tahun 1970 di semarang. Terpilih sebagai ketua Umum Asnawi Latif dan kebijakan yang dihasilkan a.l. ;
2. Perkembangan pesat pada olah raga dan seni
Konggres VIII IPNU
Dilaksanakan pada tgl. 20-24 Agustus 1976 di jakarta. Terpilih sbg Ketua Umum Tosari Wijaya dan kebijakan yang di hasilkan a.l. ;
1. Mengmanatkan pendirian departemen kemahasiswaan ;
2. Kiprah IPNU di dunia politik mempunyai dmpak negatif dan menghambat program pembinaan khususnya dilingkungan sekolah dan kampus serta masyrakat bawah. Meskipun disisi lain memperoleh keuntungan ;
Konggres 9 IPNU
Dilaksanakan pada tahun 1981 di cirebon, terpilih sebagai Ketua Umum Ahsin Zidi dan Sekjen s. Abdurrahaman sedang kebijakan yang di hasilkan a.l. ; Perkembangan IPNU nampak menuru sebagai mana perkembangan politik negara. Dan NU sebagai partaiai politik (PPP)berimbas pada IPNU, setelah itu UU no. 3 th 1985 tentang UU ORSOSPOL dan UU, 8 tahun 1985 tentang keor masan yang mengharuskan IPNU hengkang dari Sekolahan.
Kongres 10 IPNU
Dilaksanakan pada tgl. 29-30 Januari 1988 di Jombang, terpilih sebagai ketua Umum Zainut Tauhid Sa'ady dan kebijakan yang dihasilkan a.l. ;
1. Penerimaan Pancasila sebagai asas IPNU ;
2. Lahirnya deklarasi perubahan nama dari pelajar menjadi putra NU ;
Dilaksanakan pd tahun 1970 di semarang. Terpilih sebagai ketua Umum Asnawi Latif dan kebijakan yang dihasilkan a.l. ;
2. Perkembangan pesat pada olah raga dan seni
Konggres VIII IPNU
Dilaksanakan pada tgl. 20-24 Agustus 1976 di jakarta. Terpilih sbg Ketua Umum Tosari Wijaya dan kebijakan yang di hasilkan a.l. ;
1. Mengmanatkan pendirian departemen kemahasiswaan ;
2. Kiprah IPNU di dunia politik mempunyai dmpak negatif dan menghambat program pembinaan khususnya dilingkungan sekolah dan kampus serta masyrakat bawah. Meskipun disisi lain memperoleh keuntungan ;
Konggres 9 IPNU
Dilaksanakan pada tahun 1981 di cirebon, terpilih sebagai Ketua Umum Ahsin Zidi dan Sekjen s. Abdurrahaman sedang kebijakan yang di hasilkan a.l. ; Perkembangan IPNU nampak menuru sebagai mana perkembangan politik negara. Dan NU sebagai partaiai politik (PPP)berimbas pada IPNU, setelah itu UU no. 3 th 1985 tentang UU ORSOSPOL dan UU, 8 tahun 1985 tentang keor masan yang mengharuskan IPNU hengkang dari Sekolahan.
Kongres 10 IPNU
Dilaksanakan pada tgl. 29-30 Januari 1988 di Jombang, terpilih sebagai ketua Umum Zainut Tauhid Sa'ady dan kebijakan yang dihasilkan a.l. ;
1. Penerimaan Pancasila sebagai asas IPNU ;
2. Lahirnya deklarasi perubahan nama dari pelajar menjadi putra NU ;
Konggres XI IPNU
Dilaksanakn pada tgl. 23 – 27 Desember 1991 di Lasem Rembang. Terpilih sebagai ketua umum Zainut Tauhid Sa'ady dan kebijakan yang dihasilkan a.l
Dilaksanakn pada tgl. 23 – 27 Desember 1991 di Lasem Rembang. Terpilih sebagai ketua umum Zainut Tauhid Sa'ady dan kebijakan yang dihasilkan a.l
1.
Rekomendasi pada pemerintah untuk pembubaran
SDSB
2.
Pelaksanaan kegiatan IPNU tanpa keterikatan
dengan IPPNU
3.
Pelaksanaan kegiatan harus dilaksanakan pada
struktur hingga kebawah
Konggres XII IPNU
dilak sanakan pada tgl. 25-30 Januari 1995 di Garut jawa barat terrpilih sebagai ketua Umum Hilmy Muhammadiah, kebijakan yang di hasikan a.l.; bahwa IPPNU sebagsai organisasi kader bertekad mendukung kebijakan NU sebagai Organisisi induk dalam upaya mengembang kan organiasasi kedepan
Konggers XIII IPNU
Dlaksanakan pada tanggal 23-26 Maret 2000 di marros Makasar. Sulawesi selatan. Terpilih sebagai ketua Umum Abdulloh Azwar Anas dan kebijakan yang dihasilkan a.l.;
1. Mengembalikan IPNU pada visi kepelajaran. Sebagai tujuan awal pendirian ;
2. Menumbuh kembangkan IPNU pada basisi perjuangan, yaitu sekoalh dan pondok pesantren ;
3. Mengembalikan CBP sebagai kelompok kedisiplinan, kepanduan serta kepencintaan alaman
Dlaksanakan pada tanggal 23-26 Maret 2000 di marros Makasar. Sulawesi selatan. Terpilih sebagai ketua Umum Abdulloh Azwar Anas dan kebijakan yang dihasilkan a.l.;
1. Mengembalikan IPNU pada visi kepelajaran. Sebagai tujuan awal pendirian ;
2. Menumbuh kembangkan IPNU pada basisi perjuangan, yaitu sekoalh dan pondok pesantren ;
3. Mengembalikan CBP sebagai kelompok kedisiplinan, kepanduan serta kepencintaan alaman
Konggres XIV IPNU
Dilaksanakan pada tgl. 18-22 Juni 2003 di Asrama Haji sukollilo Surabaya terpilh sebagi ketua umum Mujtahidu Ridho dan sekertaris Samsuddin yang dihasilkan a.l. ;
1. Perubahan Nama dari IPNU (Iatan Putra Nahdatul Ulama) menjadi IPNU (Ikatan Pelajar Nahdatil Ulama ) ;
2. Penekaan pada visi kepelajaran sebagaimana Tujuan awal berdirinya ;
3. Pengembangan Komisariat- Komisariat di sekolah dan pondok pesantren dan perguruan tinggi.
Dilaksanakan pada tgl. 18-22 Juni 2003 di Asrama Haji sukollilo Surabaya terpilh sebagi ketua umum Mujtahidu Ridho dan sekertaris Samsuddin yang dihasilkan a.l. ;
1. Perubahan Nama dari IPNU (Iatan Putra Nahdatul Ulama) menjadi IPNU (Ikatan Pelajar Nahdatil Ulama ) ;
2. Penekaan pada visi kepelajaran sebagaimana Tujuan awal berdirinya ;
3. Pengembangan Komisariat- Komisariat di sekolah dan pondok pesantren dan perguruan tinggi.
Tehnik Pembuatan proposal
Propinsi
berasal dari bahasa inggris yang artinya usul, mengemukakan sebuah usul atau
tawaran, lamaran, pinagan, Proposal menurut james A Black dan Daen J
Champion adalah pertanyaan singkat perihal yang akan di lakukan. Isinya
antara lain tujuan penggaran hal tersebut, kegunaan, metedologi dan pembiayaan.
Propinsi
digunakan digunakan untuk mengkomunikasikan sebuah program tertentu kepada
pihak lain. Propinsi merupakan sebuah gambaran yang utuh tentang rencana
kegiatan yang akan di lakuakan, oleh
karena itu propinsi harus mengandung informasi sedetail mungkin, sehingga orang
membaca propoasl tersebut tidak menyisakan sebuah pertanyaan.
Ada
bayak macam proposal, misalnya; Proposal Usaha, Proposal Kerjasama, Proposal
Kegiatan, dll.
Bagian-
bagian proposal ;
Proposal
yang baik seharusnya mengandung informasi-informasi sebagai berikut;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar